Jumat, 14 April 2017

Bahasa Sunda

BIANTARA
Wangenan Biantara
Biantara nya eta nyarita hareupeun balarea pikeun nepikeun hiji perkara, sipatna monologis, ukur
direspon ku unggeuk/gideg, keprok, jeung pasemon.

Tujuan Biantara:
Informatif
Persuasif jeung Instruktif
Edukatif
Entertaint
Materi Biantara:
1. Bubuka
2. Eusi
3. Bahasan
4. Kacindekan

Metode Biantara:
Metode Impromtu
Metode Ngapalkeun (memoriter)
Metode Naskah (manuscrip)
Metode ekstemporan

Guna Biantara:
- Pikeun nepikeun rupaning kapentingan/maksud.
- Ngaronjatkeun ajen diri
- Ngarojong Leadership
- Jadi puseur paniten masarakat, dihormat jeung dihargaan.

Wanda Biantara:
Ceramah
Pamapag/sambutan
Pedaran/bahasan hiji pasualan
Natar (up grading)
Laporan
Kampanyeu/propaganda
Tarekah Ngaronjatkeun Kamampuh Biantara
Diajar dina organisasi
Numuwuhkeun kawani tumanya
Ngaregepkeun ceramah ilmiah
Rea maca

TAHAPAN BIANTARA
A. PERSIAPAN
Nangtukeun tujuan jeung topik
Ngawasa materi nu rek ditepikeun
Mikanyaho audience
Mikaweruh situasi jeung kondisi
Nyiapkeun fisik jeung mental
B. TAHAP MIDANG
Muka omongan
Ngabiantarakeun eusi
Nutup biantara

Kemuhammadiyahan

PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM TAUHID

Tauhid menurut bahasa adalah meng-Esakan. Sedangkan menurut syariat adalah meyakini keesaan Allah. Adapun yang disebut ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan kepada Allah dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar. Tidak ada yang menyamainya dan tak ada padanan bagi-Nya. Mustahil ada yang mampu menyamai-Nya. Dalilnya dari firman-firman Allah, di samping dalil-dalil aqliyah :
“Dia adalah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan, dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan pula, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
(QS 42:11)
Seluruh alam semesta ini diciptakan oleh Allah, dan tidak ada pelaku yang bertindak sendiri dan merdeka sepenuhnya selain Allah.
Di bawah ini akan dibahas macam-macam tauhid, diantaranya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma’ Wa Sifat.
  1. 1.     Tauhid Rububiyah.
Tauhid Rububiyah yaitu mengesakan Allah dalam segala perbuatan-Nya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk-Nya. Dan alam semesta ini diatur oleh Mudabbir (Pengelola), Pengendali Tunggal, Tak disekutui oleh siapa dan apapun dalam pengelolaan-Nya. Allah menciptakan semua makhluk-Nya di atas fitrah pengakuan terhadap rububiyah-Nya. Bahkan orang-orang musrik yang menyekutukan Allah dalam ibadahnya juga mengakui keesaan rububiyah-Nya. Jadi jenis tauhid ini diakui semua orang. Bahkan hati manusia sudah difitrahkan untuk mengakui-Nya, melebihi fitrah pengakuan terhadap yang lainnya. Adapun orang yang paling dikenal pengingkarannya adalah Fir’aun. Namun demikian di hatinya masih tetap meyakini-Nya.
Alam semesta dan fitrahnya tunduk dan patuh kepada Allah. Sesungguhnya alam semesta ini (langit, bumu, planet, bintang, hewan, pepohonan, daratan, lautan, malaikat, serta manusia) seluruhnya tunduk dan patuh akan kekuasaan Allah. Tidak satupun makhluk yang mengingkari-Nya. Semua menjalankan tugas dan perannya masing-masing, serta berjalan menurut aturan yang sangat sempurna. Penciptanya sama sekali tidak mempunyai sifat kurang, lemah, dan cacat. Tidak satupun dari makhluk ini yang keluar dari kehendak, takdir, dan qadha’-Nya. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin Allah. Dia adalah Pencipta dan Penguasa alam, semua adalah milik-Nya. Semua adalah ciptaan-Nya, diatur, diciptakan, diberi fitrah, membutuhkan, dan dikendalikan-Nya.
Allah Ta’ala berfirman
“Segala puji bagi Allah,Rabb semesta alam” (Q.S. Al-Fatihah : 1)
Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda, “Engkau adalah Rabb di langit dan di bumi” (Mutafaqqun ‘Alaih)
Tauhid Rububiyah mengharuskan adanya Tauhid Uluhiyah. Hal ini berarti siapa yang mengakui tauhid rububiyah untuk Allah, dengan mengimani tidak ada pencipta, pemberi rizki, dan pengatur alam kecuali Allah, maka ia harus mengakui bahwa tidak ada yang berhak menerima ibadah dengan segala macamnya kecuali Allah. Dan itulah yang disebut Tauhid Uluhiyah. Jadi tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyah. Jalan fitri untuk menetapkan tauhid uluhiyah adalah berdasarkan tauhid rububiyah. Maka tauhid rububiyah adalah pintu gerbang dari tauhid uluhiyah.
  1. 2.     Tauhid Uluhiyah.
Tauhid Uluhiyah yaitu ibadah. Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyariatkan seperti doa, nadzar, kurban, raja’ (pengharapan), takut, tawakal, raghbah (senang), rahbah (takut), dan inabah (kembali atau taubat). Dan jenis tauhid ini adalah inti dakwah para rasul. Disebut demikian, karena tauhid uluhiyah adalah sifat Allah yang ditunjukkan oleh nama-Nya, “Allah” yang artinya dzul uluhiyah (yang memiliki uluhiyah), dan juga karena tauhid uluhiyah merupakan pondasi dan asas tempat dibangunnya seluruh amal. Juga disebut sebagai tauhid ibadah karena ubudiyah adalah sifat ‘abd (makhluknya) yang wajib menyembah Allah secara ikhlas, karena ketergantungan mereka kepada-Nya.
Allah Ta’ala berfirman
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al-Baqarah : 163)
Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda, “Maka hendaklah apa yang kamu dakwahkan kepada mereka pertama kali adalah syahadat bahwatiada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah” (Mutafaqqun ‘Alaih). Dalam riwayat Imam Bukhari,“Sampai mereka mentauhidkan Allah”.
Manusia ditentukan oleh tingkatan din. Din sendiri berarti ketaatan. Di bawah ini adalah tingkatan din :
  • Islam
Islam menurut bahasa adalah masuk dalam kedamaian. Sedangkan menurut syara’, Islam berarti pasrah kepada Allah, bertauhid dan tunduk kepada-Nya,  taat, dan membebaskan diri dari syirik dan pengikutnya.
  • Iman
Iman menurut bahasa berarti membenarkan disertai percaya dan amanah. Sedangkan menurut syara’, iman berarti pernyataan dengan lisan, keyakinan dalam hati, dan perbuatan dengan anggota badan.
  • Ihsan
Ihsan menurut bahasa berarti kebaikan, yakni segala sesuatu yang menyenangkan dan terpuji. Sedangkan menurut syara’ adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh baginda Nabi yang artinya “Engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bias melihay-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu”. Syaikh Ibnu Taimiyah berkata “Ihsan itu mengandung kesempurnaan ikhlas kepada Allah dan perbuatan baik yang dicintai oleh Allah”.
Rasulullah menjadikan din itu adalah Islam, Iman, dan Ihsan. Maka jelaslah bahwa din itu bertingkat, dan sebagian tingkatannya lebih tinggi dari yang lainnya. Tingkatan yang pertama adalah Islam, tingkatan yang kedua adalah Iman, dan tingkatan yang paling tinggi adalah Ihsan.
  1. Tauhid Asma’ Wa Sifat.
Tauhid Asma’ Wa Sifat yaitu beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, sebagaimana yang diterangkan dalam Al Qur’an dan Sunah Rasul-Nya. Maka barang siapa yang mengingkari nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya atau menamai Allah dan menyifati-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat makhluk-Nya atau menakwilkan dari maknanya yang benar, maka dia telah berbicara tentang Allah tanpa ilmu dan berdusta terhadap Allah dan Rasulnya.
Allah Ta’ala berfirman
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S. Asy-Syuura : 11)
Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda, “Allah tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam” (Mutafaqqun ‘Alaih).Di sini turunnya Allah tidak sama dengan turunnya makhluk-Nya, namun turunnya Allah sesuai dengan kebesaran dan keagungan dzat Allah.
Sifat-sifat Allah dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
  • Sifat Dzatiyah
Sifat Dzatiyah yaitu sifat yang senantiasa melekat dengan-Nya. Sifat ini berpisah dengan dzat-Nya. Seperti berilmu, kuasa atau mampu, mendengar, bijaksana, melihat, dll.
  • Sifat Fi’liyah
Sifat Fi’liyah adalah sifat yang Dia perbuat jika berkehendak. Seperti bersemayam di atas ‘Arasy, turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga akhir malam, dan dating pada Hari Kiamat.
Tauhid asma’ wa sifat ini juga berpengaruh dalam bermuamalah dengan Allah. Di bawah ini contoh-contohnya :
  • Jika seseorang mengetahui asma’ dan sifat-Nya, juga mengetahui arti dan maksudnya secara benar maka yang demikian itu akan memperkenalkannya dengan Rabbnya beserta keagungan-Nya. Sehingga ia tunduk, patuh, dan khusyu’ kepada-Nya, takut dan mengharapkan-Nya, serta bertawassul kepada-Nya.
  • Jika ia mengetahui jika Rabbnya sangat dahsyat azab-Nya maka hal itu akan membuatnya merasa diawasi Allah, takut, dan menjauhi maksiat terhadap-Nya.
  • Jika ia mengetahui bahwa Allah Maha Pengampun, Penyayang, dan Bijaksana maka hal itu akan membawanya kepada taubat dan istighfar, juga membuatnya bersangka baik kepada Rabbnya dan tidak akan berputus asa dari rahmat-Nya.
  • Manusia akan mencari apa yang ada di sisi-Nya dan akan berbuat baik kepada sesamanya.

Shalih.2010.Kitab Tauhid I.Jakarta:Darul Haq.

PLH

Benda Peninggalan Sosial Budaya di Lingkungan Sekitar
Untuk melakukan identifikasi terhadap benda peninggalan social budaya kita harus mengingat kembali secara garis besar peninggalan social budaya dapat dikategorikan menjadi:
·Benda cagar budaya
·Permuseuman
·Kesejarahan
·Nilai-nilai tradisional
Suatu benda dapat dikategorikan sebagai peninggalan social budaya apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
·Mempunyai nilai sejarah, ilmiah tanpa menyampingkan nilai keindahan
·Dapat diidentifikasi menurut bentuknya atau wujudnya, gayanya, fungsi dan asalnya, geografisnya dan genus dalam orde biologi
·Dapat menjadi monument sejarah dan budaya
Secara umum peninggalan social budaya dapat dikelompokan menjadi:
1.Benda-benda bersejarah
Benda-benda bersejarah adalah salah satu peninggalan social budaya yang berbentuk materi. Contohnya museum dan candi.
a.Candi
Di jawa barat
·Candi cangkuang (Garut),(lokasi)
·Candi Jiwa (kerawang)
·Situs Batujaya (kerawang),(lokasi)
·Situs karangkamulyan (ciamis)
·Candi bojongmende (Bandung),(lokasi)
Di Jawa Tengah
·Candi Borobudur, Borobudur, magelang.
·Candi Mendut,Mendut,Magelang
·Candi Pawon,Borobudur,Magelang
·Candi Ngawen,Muntilan, Magelang
·Candi Asu, Magelang
·Candi Lumbung, Magelang
·Candi Canggal atau Candi Gunung Wukir, Salam, Magelang
·Candi Selagriya, Magelang
·Candi Losari, Salam,Magelang
·Kompleks Candi Pringapus, Bawen Ungaran
·Kompleks Candi Dieng, Banjarnegara
oCandi arjuna
oPuntadewa
oCandi bima
oCandi gatotkaca
oCandi semar
oCandi srikandi
oCandi dwarawati
oCandi sembadra
Di Bali
·Candi Gunung Kawi,Gianyar,(lokasi)
·Situs Goa Gajah, Tampaksiring, Gianyar, (lokasi)
Di Sumatra
·Candi Muara Takus di Riau
·Candi Biaro Bahal di Tapanuli Selatan
·Candi Muaro Jambi di Jambi. (lokasi)
·Candi Lesung Batu di Lesungbat, Rawas Ulu, Musi Rawas, sumatera selatan
Di Kalimantan
·Candi Angung di amuntai Tengah, hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Candi Hindu
·Candi Laras di Candi Laras Selatan, Tapin, Kalimantan Selatan. Candi Buddha
·Situs Pematang Bata di Candi Laras Selatan , Tapin, Kalimentan Selatan.
·Candi Tanjungpura, di Desa Benua Lama, Benua Kayong, Ketapang, Klimantan Barat.
·Lsung Batu (yoni), desa Cantung Kiri Hilir, Kelumpang Hulu, Kotabaru, Kalsel
·Lesong Batu di desa Muara Kaman Ulu, Muara Kaman, Kutai Kartanegara
b.Museum
Di Jakarta
·Museum Bahari
·Museum Bank Mandiri
·Museum Fatahillah
·Gedung Joang ‘45
·Gedung Mohammad Hoesni Thamrin
·Museum Sasmitaloka Jendral besar
DR. A.H. Nasution
·Monumen Nasional
·Museum Bank Indonesia
·Museum Sumpah Pemuda
·Museum Taman Prasasti
·Museum Nasional Indonesia
·Gedung Arsip Nasional
·Museum Sasmita Loka Ahmad Yani
·Museum Satria Mandala
·Museum Seni Rupa dan Keramik
·Museum Tekstil
·Museum Wayang
Di Bogor
·Museum Zoologi
·Museum Etnobotani
·Museun Tanah
·Museum Perjuangan
      Di Bandung
·Museum Sri Baduga
·Museum Geologi
·Museum Wangsit Mandala Siliwangi
·Museum Asia Afrika
1.Kesenian
a.Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bias ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dnegan mengolah konseo garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dibedakan ke dalam 2 kategori, yaitu seni rupa murni atau seno murni, kriya, dan desain. 
b.Seni music adalah cabang seni yang memelajari tentang bumi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang.
c.Seni tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut music pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari sigolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi music
d.Seni Drama adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor. Kosakata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”. Drama bisa diwujudkan dalam berbagai media: diatas panggung, film, dan atau televise. Drama juga terkadang di kombinasikan dengan music dan tarian, sebagaimana sebuah opera (lihat melodrama). Di Indonesia, pertunjukan sejenis drama mempunyai istilah yang bermacam-macam. Seperti: Wayang orang, ketoprak, ludruk (di Jawa Tengah dan Jawa Timur), lenong (Betawi), randai (Minang), reog (Jawa Barat), rangda (bali) dan sebagainya.
2.Bahasa
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut.
1.Suatu system untuk mewakili benda, tidakan, gagasan, dan keadaan.
2.Suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain.
3.Suatu kesatuan system makna
4.Suatu kode yang digunakan oleh pakar linguistic untuk membedakan antara bentuk dan makna
5.Suatu system tutran yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistic.
3.Norma dan Nilai Kemasyarakatan
                Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya.
Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan sama dengan produk social lainnya seperti budaya dan adat. Ada/ tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku. Dalam kehidupannya, manusia sebagai makhluk social memiliki ketergantungan dengan manusia lainnya. Mereka hidup dengan kelompok-kelompok, baik kelompok komunal maupun kelompok materiil.
Kebutuhan yang berbeda-beda, secara individu/ kelompok menyebabkan benturan kepentingan. Untuk mengindari hal ini maka kelompok masyarakat membuat norma sebagai pedoman perilaku dalam menjaga keseimbangan kwpwntingan dalam bermasyarakat.
Tingkatan penegakan dalam norma:
·Pelanggaran norma yang dike:nakan Sanksi hokum, biasanya termasuk penegakan hukum.
·Pelanggar norma yang diterapkan dianggap eksentrik atau tak normal (perilaku diluar kebiasaan)
·Perilaku lainnya diluar norma tidak diakui. Norma-norma telah diasumsikan lebih dahulu, dan sering kali pada tingkat ekstrim dimana pada setiap penentang norma bias memprovokasi stigma atau sangsi
Contoh: kata orang tua sering kali diasumsikan bahwa seseorang itu telah menikah. Pada pasangan yang telah menikah (suami-istri) selalu dianggap bahwa pasangan tersebutakan memiliki atau menginginkan anak.
Macam-macam norma menurut penegakannya
a.Norma social: Cara (usage), kebiasaan ( folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom)
b.Norma hukum
c.Norma sopan santun
d.Norma agama