Jumat, 30 September 2016

Apa yang psikiater lakukan kepada pasiennya ?

Kalau kalian diminta datang ke psikiater oleh teman kalian, kira-kira apa jawaban kalian? Bisa saja kamu bilang "Ngapain ke psikiater, emang gue gila ?" . Mungkin juga  "Kok lu nyuruh-nyuruh gue ke psikiater sih, emang gue bakal jadi lebih baik kalau ke sana?". Ada juga yang mengatakan  "Gue tau gue butuh psikiater, tapi gue takut ketergantungan ama obat-obatnya".
Buat sebagian besar orang Indonesia, ke psikiater mungkin adalah sesuatu yang harusnya dijauhi dalam kehidupan selama menjadi manusia. Dengan stigma yang masih melekat kuat terhadap gangguan jiwa dan profesinya termasuk psikiater, maka agak sulit membuat orang sadar berobat ke psikiater walaupun jelas-jelas mengalami gangguan kejiwaan.
Walaupun kesadaran akan perlunya konsultasi ke psikiater makin meningkat, tetapi kondisi ini baru berada pada komunitas tertentu saja. Sebagian masih memandang gangguan jiwa itu adalah sesuatu yang baik sendiri dan cukup hanya dengan pasrah pengobatannya.
Trs kita kira kira diapain kalo ke psikiater ? ini ulasanya..
 1. Membiarkan pasien menceritakan keluhannya dan latar belakang sakitnya
 Psikiater biasanya akan membiarkan pasien menceritakan keluhan dan latar belakang dari sakitnya itu. Terkadang pasien kebingungan untuk memulai pembicaraan, pada kondisi ini biasanya psikiater bisa membantu mengarahkan pasien dalam menceritakan apa yang menjadi keluhan dan latar belakangnya.
 2. Menanyakan informasi tambahan terkait keluhan sakitnya dan melakukan pemeriksaan fisik.
 Informasi ini sangat penting dan bisa didapatkan langsung dari pasien atau keluarganya. Pemeriksaan fisik dilakukan juga kepada pasien  gangguan kejiwaan.
 3. Menerangkan kepada pasien tentang sebab/pemicu dari sakitnya
 Psikiater juga akan menerangkan bagaimana kondisi biopsikososial sangat berpengaruh terhadap kondisi sakit yang diderita.
 4. Merencanakan terapi
 Terapi bisa berupa obat psikofarmaka dan juga pelaksanaan psikoterapi yang terdiri dari beberapa sesi. Kondisi ini sangat tergantung keadaan pasien.
 5. Memberikan kesimpulan dan kesempatan bertanya
Psikiater akan memberikan kesimpulan tentang kondisi pasien dan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang dialami pasien berkaitan dengan kondisinya. Setelah semuanya sudah jelas maka psikiater akan menutup wawancara dan mengatur jadwal pertemuan selanjutnya.

 Tentunya apa yang dituliskan di atas kadang tidak sama untuk setiap psikiater. Cara pendekatan psikiater masing-masing memang beda dan tentunya beradaptasi dengan kondisi pasien saat itu. Jika misalnya pasien yang diajak sedang dalam kondisi akut dan mengalami kegelisahan yang sangat, tentunya proses wawancara akan bisa ditunda dan proses terapi lebih dikedepankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar